Tertawa riang penuh pesona
Alangkah bahagianya ia
Andaikan ia masuk ke ruang jiwa
Aku yang dilanda nestapa
Sejak sore kemarin tak lagi Nampak
Mata dan senyum mentari disana
Kini lenyap ditelan mega
Segumpalan awan merah saga
Menari-nari dan terus menggoda
Sampai esok dan lusa
Sang surya tak lagi menampakkan muka
Burung yang semula gembira
Tertunduk lesu tak berdaya
Aku semakin jatuh dan bertanya-tanya
Kemanakah engkau suryaku?
Semakin lama semakin gelap saja
Semakin lenyap pandang mata
Semakin hilang jiwa saya
Semakin tersadarkan hati saya
Bahwa mata dan sang surya
memang tak bisa bersama
Kami hanya bisa saling mengagumi semua
Dari dalam lubuk hati saja
Rifqi A’zhom M
Malang, 14 April 2011
0 komentar:
Posting Komentar