Sedetik lalu
Terbayang lagi wajahmu
Merah, merona, dan indah
Indah layaknya awan dikitari aurora
Belaian mesra menerawang ke langit luas
Kembali, hamparan bunga-bunga
Kicau parkit dan hamparan wajah sang awan
Melambai, mencengkeram, mesra
Bak bidadari turun membawa nikmat syurga
Arak dan buah pir nirwana
Memabukkan dan menyejukkan relung jiwa
Waktu kini terdiam
Termenung
Tersenyum
Menangis sendu
Bermandikan badai matahari kala itu
Aurora, kejaiban tiada tara
Seakan akulah sang dewa
Kugapai semua mega
Kerengkuh semua jiwa-jiwa
Kukendalikan tiap takdir manusia
Akulah dewa..
Memang benar cerita sang pujangga
Kala sang aurora
Menyibakkan sayapnya ke dunia
Seakan waktu adalah kita
Dan dunia adalah tangan kita
Rifqi A’zhom M
Malang, 14 April 2011
0 komentar:
Posting Komentar