Bulan tak nampak malam ini,
Bintang seperti tak ingin menunjukkan
dirinya,
Mendung telah menutupi sinarnya,
Menghalanginya hingga sampai ke bumi,
Di desaku tak begitu berarti
apakah bulan bersinar atau sembunyi,
sebab lampu-lampu telah mengalahkan
sinarnya
dan membuat kami terperdaya,
pemuda dan pemudi,
saling bertukar canda menikmati malam,
mengacuhkan orang tua mereka yang sibuk
dengan acara televisi,
melepaskan kekangan tradisi atas nama
modernisasi,
kakekku duduk di emperan rumah,
ditemani segelas kopi dengan keretek
hasil lintingan sendiri,
berkali-kali dihisapnya asap tembakau
sambil sesekali bergumam,
“ternyata moral juga ikut menua
sepertiku”
“dia telah renta dan dilupakan para
manusia”
“lalu menunggu waktu kapan ajal akan
menjemputnya”
Aku hanya berdiri tepat di belakang
kakekku,
Sambil ku pijit pundaknya yang berulang
kali pegal-linu,
Dan hatiku tak henti-hentinya mengutuk
diriku sendiri,
Aku ini bagian dari moral yang menua,
0 komentar:
Posting Komentar